BOROBUDUR ADALAH PENINGGALAN NABI SULAIMAN
oleh : Sofi Hanifa
30 Maret 2014
Jika selama ini banyak ilmuwan-ilmuwan mengatakan bahwa
negeri saba’ yang diceritakan dalam alquran itu berada di daerah yang sekarang
adalah Yaman, maka menurut KH Fahmi Basya, negeri saba’ itu sebenarnya berada
di Indonesia.Benarkah?
borobudur-quran-cokie
Dalam flying book itu KH Fahmi Basya mengungkapkan dengan
bukti-bukti ilmiah bahwa candi borobudur bukanlah hasil kebudayaan hindu,
sebagaimana kita ketahui selama ini. Candi borobudur sudah ada sejak lama, jauh
sebelum hindu ada di nusantara ini. Berdasarkan penelitiannya, candi borobudur
itu bahkan di bangun oleh nabi sulaiman dengan bantuan para jin pada jaman
ketika nusantara belum berbentuk seperti sekarang, yaitu masih berupa daratan
yang luas. Banyak data dan analisis yang dipaparkan dalam flying book itu
sebagai bukti terhadap argumen ini.
Untuk mengetahui salah satu bukti argumen itu, sebelumnya
ada baiknya kita mengetahui simbol lafadz bismillah. Simbol itu bisa dibuat
dengan melukis sebuah 7 buah lingkaran sama besar yang salah satu lingkaran
berada di tengah dan dikelilingi oleh 6 lingkaran lainnya.
Masing-masing lingkaran mewakili satu huruf pada lafadz
bismillah yaitu ba, sin, mim, alif, lam, lam, dan ha’ .Jika keenam lingkaran di
luar masing-masing titik pusatnya secara berurutan dihubungkan dengan garis
kemudian lingkaran-lingakaran yang diluar itu dihapus, jadilah bentuk itu
sebagai segi enam dengan lingkaran di tengahnya.Itulah simbol lafadz bismillah.
Sekarang mari kita amati salah satu kontur yang banyak
terukir di batu-batu candi Borobudur. inilah kontur itu.
ternyata bentuk itu banyak sekali kita temukan pada
batu-batu di candi Borobudur. Segi enam dengan lingkaran ditengahnya.Apakah
arti bentuk itu?Ternyata simbol segi enam dengan lingkaran di bawahnya adalah
simbol lafadz bismillah.Demikianlah salah satu bukti analisa yang disampaikan
oleh KH Fahmi Basya dalam flying booknya.
Selain itu, dalam flying book tersebut juga diungkapkan
secara ilmiah bahwa candi borobudur dahulunya bukan di tempat seperti yang
sekarang, melainkan sempat mengalami pemindahan dengan kecepatan pemindahan
melebihi kecepatan cahaya (60.000 kali). Hal ini mengakibatkan kontur candi
borobudur mengalami peluruhan. Pemindahan candi ini sesuai cerita dalam
alqur’an : “Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari AI Kitab: “Aku akan
membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip”. Maka tatkala Sulaiman
melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: “Ini termasuk
kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan
nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur
untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya
Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia”. (QS.An Naml:40)
Selama ini yang sering diungkapkan adalah bahwa pemindahan
itu dari yaman ke palestina, namun sesungguhnya bukti nyatanya belum pernah
ditemukan.
Lalu menurut penelitian KH Fahmi Basya, dimana letak candi
Borobudur sebelum dipindahkan?Jawabannya adalah di kawasan candi boko yang
terletak di kabupaten bantul.Di kawasan itu nampak bekas-bekas adanya candi
besar.Namun, candi besar itu hilang, entah bagaimana hilangnya, yang jelas
bukan karena hancur atau runtuh. Bahkan di kawasan candi boko ditemukan
serpihan-serpihan sisa candi yang konturnya mirip dengan kontur candi
borobudur. Hanya saja, kontur yang ada di kawasan candi boko ini tampak lebih
jelas dibandingkan dengan kontur yang ada di candi borobudur. Hal ini
disebabkan peluruhan yang terjadi akibat pemindahan dengan kecepatan 60.000
kali kecepatan cahaya tadi. (Lihat gambar)
Lebih jauh lagi KH Fahmi Basya membahas sisi lain dari candi
borobudur, yaitu bahwa desain candi borobudur sangat kompleks dan memiliki
makna yang dalam. Misalnya relief yang ada di dinding-dindingnnya, ukuran
volume candi yang membentuk balok al quran ( 23x23x12 = 6348 = jumlah ayat
dalam alqur’an berserta basmalah), bahkan bukti foto google art yang
menunjukkan bahwa puncak candi membentuk sebuah sebuah garis lurus yang
menghubungkannya dengan rukun syaam dan hajar aswad ka’bah. Dan banyak lagi
fakta-fakta yang dikemukakan dalam flying book itu.
Nama saba’ sendiri, di dapat dari Alqur’an, dimana secara
singkat Alqur’an (surat An Naml dan surat Saba’) menceritakan bahwa negeri
saba’ dahulu merupakan sebuah negeri yang amat makmur, subur tanahnya dan maju
bangsanya. Dalam negeri itu pernah hidup Nabi-Nabi terdahulu seperti nabi daud
AS, Nabi Sulaiman AS, dan juga seorang ratu perempuan yang amat melegenda yaitu
ratu Bilqis.Namun, negeri itu dimusnahkan oleh Allah SWT dengan sebuah banjir
yang amat besar karena kemusyrikan bangsa di negeri itu, yaitu kereka melekukan
ibadah menyembah matahari.
Sementara itu, dalam sebuah legenda yang sangat terkenal di
dunia, konon pernah ada sebuah negeri yang karakteristiknya hampir mirip dengan
yang diceritakan alqur’an itu.Negeri itu bernama negeri Atlantis.Negeri itu
berada di sebuah daratan yang luas dan subur, dan dihuni oleh bangsa maju dan
makmur, unggul dalam hal irigasi pertanian.Daratan luas itulah yang disebut
sebagai benua Atlantis yang mana benua itu musnah pada jaman es.Seiring
tenggelamnya daratan Atlantis, maka musnahlah negeri Atlantis yang begitu
makmur itu.
Berdasarkan kemiripan kisah dalam Al Qur’an dan legenda yang
berkembang di hampir sekuruh oenjuru dunia itu, bisa jadi, negeri saba’ yang
dimaksudkan dalam Al Quran itu tak lain adalah negeri Atlantis yang dulu
mendiami daratan Atlantis yang kini sudah musnah akibat banjir besar di jaman
es. Benar atau tidaknya memeang masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Selama ini hampir kebanyakan ilmuwan mengatakan bahwa negeri
saba’ yang disebutkan dalam Alquran itu terletak di daerah Yaman, bahkan dalam
banyak tafsir Al Quran pun mengatakan demikian. Namun, melalui ekspedisi dan
penelitiannya, yang hasilnya dibuat dalam bentuk flying boook, KH Fahmi Basya
menyimpulkan bahwa bukanlah daerah Yaman letak sebenarnya negeri Saba’ itu,
melainkan ia berada di sebuah wilayah dengan pusatnya di pulau Jawa, dimana
dahulu wilayah itu mencakup wilayah Indonesia dan masih merupakan sebuah
daratan yang luas atau berupa sebuah benua. Berikut saya tuliskan 14 bukti yang
dikemukakan oleh KH fahmi Basya yang mengungkapkan bahwa negeri saba’ dalam Al
Qur’an itu bukan terletak di Yaman melainkan di Indonesia.
PERTAMA.Nama saba’ itu sendiri. “..dan kubawa kepadamu dari
negeri Saba suatu berita penting yang diyakini.” (QS. 27:22). Di Indonesia ada
nama dan tempat bernama saba’ (tempat pertemuan) dan ada tempatnya.sementara di
Yaman tidak ada. Yang ada hanya sabuun(prasasti), tapi tidak ada a=nama tempat
bernama saba’
KEDUA.Hutan saba’. “Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada tanda
(kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah hutan (kebun) di
sebelah kanan dan di sebelah kiri” (QS.34:14). Disebutkan terdapat hutan
sebagai tanda kekuasaan (ayat). Allah menyebut sesuatu sebagai ayat maka
berarti sesuatu tersebut tidak akan hilang dan tetap dapat di amati oleh manusia.
Sebagaimana dalam QS 54.15 Allah menyebut kapal nabi nuh sebagai ayat dan itu
kita temukan.Maka sesuai sebutan “ayat” itu seharusnya hutan itu juga bisa
ditemukan atau pastilah hutan saba’ itu masih ditemukan.Kita bisa buka dalam
kamus bahasa jawa kawi, HUTAN dalam bahasa jawa adalah WANA, dan SABA’ berarti
PERTEMUAN. Jadi hutan saba’ itu ada di pulau jawa yaitu WANASABA=WONOSOBO Ada
juga nama sleman yang berasal dari kata sulaiman. Sementara di Yaman tidak
diketemukan nama-nama semacam itu.
KETIGA.Tempat bersujud (menyembah) kepada matahari. “Aku
mendapati dia dan kaumnya menyembah (bersujud kepada) matahari…”(QS. 27:24). Di
Yaman tidak dijumpai tempat semacam itu, sementara di Indonesia tempat semacam
itu ada yaitu di kawasan bukit candi Boko.Disana ada tempat yang digunakan
untuk menyembah matahari yang berupa bangunan di atas bukit menghadap ketimur,
ke arah matahari terbit.
KEEMPAT.Bangunan di lembah semut. “Berkatalah seorang yang
mempunyai ilmu dari AI Kitab[1097]: “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu
sebelum matamu berkedip”. Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak
di hadapannya, iapun berkata: “Ini termasuk kurnia Tuhanku …”(QS. 27:40). Di
Yaman tidak ada bangunan semacam ini, tapi di Indonesia ada, yaitu candi
Borobudur.candi Borobudur terletak di sebuah lembah, dan itulah lembah semut,
lembah terindah di dunia.
KELIMA.Fakta pemindahan. Ada bekas stupa di candi Boko (36
km dari candi Borobudur), dimana tekstur bekas stupa itu sangat mirip dengan
yang ada di candi borobudur. di Yaman tidak ada.
KEENAM.Sidrin qolil. “…sesuatu yang disebut sidrin
Qolil”(qs. 34:16). Di indonesia sidrin qolil ini masih ada sampai sekarang,
yaitu terdapat di candi Boko, sementara di Yaman tidak ada.
KETUJUH.Buah yang rasanya pahit, dan menjadi buah mulut
(cerita rakyat). “…dan kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang
ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit…”(QS. 34:16). Di Indonesia ada buah
yang rasanya pahit yaitu buah MAJAPAHIT, di Yaman tidak ada.
KEDELAPAN.Sisa banjir. “… Maka kami datangkan kepada mereka
banjir yang besar…”(QS.34:16). Di Yaman disebutkan banjir ini disebabkan
runtuhnya bendungan Ma’rib (sebesar bendungan situ gintung) tapi banjir yang
semacam ini terlalu kecil untuk memusnahkan sebuah negeri.Tapi di Indonesia
banjir itu ada yaitu banjir sangat besar yang menenggelamkan dataran/dangkalan
sunda, mengakibatkan Indonesia terbagi menjadi banyak pulau.Fakta sejarah
mengungkapkan bahwa dulu nusantara merupakan satu wilayah daratan yang luas
sebelum menjadi wilayah kepulauan.
KESEMBILAN.Bukti bahwa negeri saba’ telah dihancurkan
sehancur-hancurnya.“Maka kami jadikan mereka buah mulut dan kami hancurkan
mereka sehancur-hancurnya.Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda- tanda kekuasaan Allah bagi setiap orang yang sabar lagi
bersyukur.” (QS.34:19). Di Indonesia fakta jelas mengatakan bahwa wilayah nusan
tara yang dulunya satu daratan, setelah banjir besar di jaman es terbagi
menjadi 17.000 pulau. Dari 1 menjadi 17.000.dalam sejarah dunia belum pernah
ada daratan yang karena suatu kejadian kemudian menyebabkannya terbagi menjadi
17.000 bagian. Inilah maksud dari dihancurkan sehancur-hancurnya.Semantara di
Yaman tidak ada fakta semacam itu.
SEPULUH. “…Kami bataskan padanya perjalanan…”(QS.34:18). Setelah
banjir besar, maka perjalana darat menjadi terbatas karena pulau-pulau dibatasi
lautan.Sementara di Yaman tidak ditemukakan fakta ini.
SEBELAS.Jarak terbang ideal. “Maka tidak lama kemudian
(datanglah hud-hud), lalu ia berkata: “Aku telah mengetahui sesuatu yang kamu
belum mengetahuinya; dan kubawa kepadamu dari negeri Saba suatu berita penting
yang diyakini.”(QS.27:22). “Pergilah dengan (membawa) suratku ini”(QS.27:28)
jarak pemindahan istana adalah sejauh jarak terbang burung (36 km). di
Indonesia jarak ideal ini ada Yaitu jarak candi Borobudur-candi Boko. Sementara
kalo di Yaman, jarak antara Yaman-Palestina terlalu jauh.
KEDUABELAS.“Dan Tuhanmu Maha Memelihara segala sesuatu.”
(QS.34:21). Jadi pastilah Allah memelihara negeri saba’ yang menjadi ayat
(tanda kekuasaan) Nya itu.Di Yaman sudah tidak ada, sementara di Indonesia
masih ada.
KETIGABELAS.Surat dari Nabi Sulaiman unutk ratu Balqis.
“Berkata ia (Balqis): “Hai pembesar-pembesar, sesungguhnya telah dijatuhkan
kepadaku sebuah surat yang mulia. Sesungguhnya surat itu, dari SuIaiman dan
sesungguhnya (isi)nya: “bismillahirrahmaanirrahiim” (QS. 27:29-30). Di
Indonesia ada bukti yang ditemukan di istana ratu boko berupa lempengan/plat
emas bertuliskan bismillahirrahmaanirrahiim.Di Yaman tidak ada.
KEEMPATBELAS.Gedung yang tinggi.“Para jin itu membuat untuk
Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan
patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang
tetap (berada di atas tungku).”(QS.34:13). Di Indonesia jelas ada yaitu candi
borobudur, sedangkan di Yaman tidak ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar